Lagi, Ketua PA Cirebon Tunjukkan Kepiawaiannya Dalam Mediasi

Cirebon (20/06/024) | www.pa-cirebon.go.id

Ketua PA Cirebon, Achmad Cholil, S.Ag., S.H., LL.M., untuk kesekian kalinya kembali berhasil mendamaikan para pihak bersengketa melalui mediasi. Seperti yang dilakukannya pada Kamis (20/06/2024) di Ruang Mediasi, Ketua PA Cirebon yang juga pengajar tetap Diklat Sertifikasi Hakim Mediator pada Pusdiklat Mahkamah Agung ini, sukses memediasi dua perkara, yakni sengketa waris dan permohonan izin poligami.

Dalam perkara waris yang melibatkan lima ahli waris tersebut, Achmad Cholil yang juga alumni Melbourne Law School, the University of Melbourne Australia ini berhasil mendorong para pihak bersengketa mencapai kesepakatan perdamaian untuk membagi harta waris secara sukarela dan diakhiri dengan pencabutan perkara oleh Penggugat.

Sementara itu dalam perkara permohonan izin poligami, ia sukses membantu para pihak menandatangani kesepakatan perdamaian sebagian dalam hal pembagian dan penetapan harta bersama.

“Lumayan melelahkan, karena dua perkara yang saya mediasi hari ini dimulai dari jam 9 pagi dan berakhir pada jam 3 sore. Tapi saya sangat bahagia melihat para pihak mencapai kesepakatan damai. Kepuasan batin yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata,” ungkap Achmad Cholil sambil tersenyum usai mediasi kepada redaksi pa-cirebon.go.id.

Keberhasilan proses mediasi tidak lepas dari peran aktif sang mediator. Achmad Cholil sebagai anggota Pokja Mediasi Mahkamah Agung sejak 2013 juga terlibat intensif dalam penyusunan Peraturan Mahkamah Agung (Perma) No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di pengadilan, termasuk juga dalam penyusunan kurikulum dan bahan ajar diklat mediasi.

Ia menyatakan bahwa mediasi merupakan salah satu metode penyelesaian perkara atau sengketa yang sangat dianjurkan karena dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga bagi para pihak yang bersengketa.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan mediasi di PA Cirebon agar para pencari keadilan dapat memperoleh win win solution atau solusi yang terbaik dan lebih cepat,” ujarnya.

Para pihak dalam mediasi menyampaikan apresiasi mereka terhadap proses mediasi yang telah berjalan dengan baik. “Kami merasa sangat terbantu dengan adanya mediasi ini, karena kami bisa menyelesaikan masalah secara damai dan kekeluargaan,” kata salah satu pihak yang bersengketa.

PA Cirebon berkomitmen untuk terus meningkatkan berbagai hal terkait mediasi baik dari sisi kapasitas mediator maupun sarana dan prasarana guna mendukung terwujudnya layanan hukum dan keadilan yang lebih efektif dan efisien.

Dengan adanya mediasi, PA Cirebon berupaya untuk menjadi lembaga peradilan yang tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga menciptakan perdamaian dan harmoni dalam masyarakat. (elyn)