Konsisten Gulirkan Program Perlindungan Bagi Kaum Rentan,  Tim Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Kagum dengan Inovasi Help Center PA Cirebon

Cirebon (11/7/2025) | www.pa-cirebon.go.id

Pengadilan Agama Cirebon (PA) kembali menjadi sorotan positif atas kolaborasi strategisnya bersama Pemerintah Kota Cirebon dalam upaya pencegahan perkawinan pada usia dini melalui inovasi Help Center. Guna mengetahui implementasi praktik baik dari program tersebut, Tim dari Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Bidang Kesehatan pada Biro Kesejahteraan Rakyat melakukan kunjungan dan sharing informasi pada Jumat (11/7/2025) di Kantor PA Cirebon.

Tim yang hadir terdiri dari:  Muftiah Yulismi, S.Psi. (Analis Kebijakan Ahli Muda), Yunie Anila Sari, S.IP. (Pengelola Penggerak Peran Serta Masyarakat Bidang Kesehatan), Yulianti Munandar, S.E., M.A.P. (Pengelola Keuangan), dan Mohammad Fahmi Solahudin, S.Pd.I. (Tim Optimalisasi Peningkatan Pelayanan Bidang Kesejahteraan Rakyat).

Kedatangan tim disambut langsung dengan penuh kehangatan oleh Ketua PA Cirebon, Dr. Nasich Salam Suharto, Lc., LL.M., didampingi oleh Wakil Ketua serta jajaran pejabat struktural dan fungsional. Dalam sambutannya, Ia menyampaikan bahwa Help Center merupakan inovasi yang lahir dari kepedulian terhadap tingginya angka dispensasi kawin dan potensi dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan ibu, anak, dan stunting.

“Melalui Help Center, kami ingin membangun ruang layanan yang humanis, informatif, dan preventif. Kami bekerja sama lintas sektor untuk membekali para calon pengantin usia dini dengan edukasi dan pendampingan psikologis agar keputusan mereka dilandasi kesadaran dan kesiapan,” ujar Dr. Nasich.

Tim dari Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat menyampaikan apresiasi atas praktik kolaboratif ini dan menyebut bahwa inovasi ini sejalan dengan strategi pemerintah provinsi dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Muftiah Yulismi selaku perwakilan tim menyatakan bahwa program seperti Help Center memang sangat layak sebagai best practice bagi satuan kerja lain serta model nasional dalam integrasi pendekatan hukum, kesehatan, dan sosial. “Inovasi PA Cirebon ini tidak hanya menyentuh aspek hukum, tetapi juga menyasar akar permasalahan kesehatan masyarakat yang sangat krusial,” ujarnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif dan presentasi capaian, tantangan, serta dampak nyata dari implementasi Help Center di tengah masyarakat Kota Cirebon. Suasana akrab dan penuh antusiasme mewarnai kunjungan yang menjadi bukti nyata sinergi antara lembaga peradilan agama dan pemerintah daerah dalam mewujudkan generasi sehat dan berkualitas.

Dengan terlaksananya kunjungan secara langsung dan sharing informasi ini, diharapkan inovasi Help Center dapat terus ditingkatkan, direplikasi, dan memberikan kontribusi nyata dalam mencegah pernikahan usia dini serta menurunkan angka stunting di Jawa Barat. (elyn)