Musnahkan Sisa Blangko Akta Cerai Fisik, PA Cirebon Pastikan Transparansi dan Support Maksimal Upaya Transformasi Digital

Cirebon (7/10/2025) | www.pa-cirebon.go.id

Dalam semangat transparansi dan modernisasi tata kelola administrasi peradilan, Pengadilan Agama (PA) Cirebon melaksanakan kegiatan pemusnahan Barang Milik Negara (BMN) berupa blangko akta cerai fisik yang sudah tidak digunakan lagi dalam penerbitan akta cerai, pada Selasa (7/10/2025).

Pemusnahan ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Nomor 932/DJA/SK.TI1.3.3/VIII/2025 tentang Petunjuk Pelaksanaan Administrasi Penerbitan Salinan Putusan dan Akta Cerai Secara Elektronik, serta merujuk pada Surat Sekretaris Ditjen Badilag Nomor 1613/DJA.1/PL.1/VII/2025 tentang tindak lanjut penggunaan blangko akta cerai sejak diberlakukannya sistem Elektronik Akta Cerai (EAC) di lingkungan peradilan agama.

Sebanyak 10 buku blangko akta cerai dengan nilai perolehan sebesar Rp2.419.800,- dimusnahkan secara fisik dengan metode pembakaran. Proses tersebut dilakukan oleh petugas yang telah ditunjuk dan disaksikan langsung oleh unsur pimpinan PA Cirebon.

Kegiatan ini telah mendapat persetujuan resmi dari Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Surat Sekretaris MA RI Nomor 1563/SEK/PL1.2.3/IX/2025 perihal Persetujuan Pemusnahan Barang Milik Negara Selain Tanah dan/atau Bangunan pada Pengadilan Agama Cirebon. Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan sesuai prosedur administrasi dan ketentuan regulasi yang berlaku.

Wujud Transparansi dan Akuntabilitas

Dalam keterangannya, Sekretaris PA Cirebon, Marwan Hasbialloh, S.H.I., M.H., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan BMN.

“Kegiatan ini adalah bentuk keterbukaan dan tanggung jawab PA Cirebon dalam mengelola aset negara. Seluruh proses telah dilakukan secara tertib, terukur, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujarnya.

Langkah Antisipatif Terhadap Penyalahgunaan Dokumen

Sementara itu, Panitera PA Cirebon, Mohammad Ramdani, S.H., menjelaskan bahwa metode pemusnahan dengan cara dibakar dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap potensi penyalahgunaan dokumen negara.

“Pemusnahan dilakukan secara total agar blangko akta cerai yang sudah tidak berlaku ini tidak jatuh ke tangan yang salah. Langkah ini diambil sebagai tindakan pencegahan agar tidak ada lagi penyalahgunaan atau pemalsuan dokumen pengadilan,” tuturnya.

Dukung Transformasi Digital Akta Cerai

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PA Cirebon, Dr. Nasich Salam Suharto, Lc., LL.M., menyampaikan bahwa pemusnahan blangko fisik ini menjadi bagian dari upaya mendukung transformasi digital peradilan agama.

“Digitalisasi produk peradilan seperti akta cerai merupakan terobosan progresif yang sangat penting. Dengan sistem elektronik, kita tidak hanya mengefisienkan administrasi, tetapi juga memperkuat integritas lembaga. Kita berharap dengan dimusnahkannya blangko fisik ini, potensi penyalahgunaan dapat dihilangkan dan kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan semakin meningkat,” ungkapnya.

Kegiatan pemusnahan blangko akta cerai ini menjadi momentum penting dalam perjalanan transisi administrasi dari sistem fisik menuju sistem digital di lingkungan PA Cirebon. Lebih dari sekadar pemenuhan regulasi, langkah ini mencerminkan komitmen kuat PA Cirebon dalam mewujudkan peradilan yang modern, transparan, dan berintegritas tinggi. (elyn)